Kamis, 30 Agustus 2007

Pengantar Psi. Belajar

Sesi 1.
Behaviorist berargumen bahwa objek psikologi yang tepat adalah tingkahlaku, karena bisa diobservasi sehingga bisa diukur, bukan mind, karena tidak bisa diobservasi maupun diukur (pengukuran mind --operasi mental-- baru dilakukan oleh ilmuwan kognitif). Behaviorist percaya bahwa: pertama, munculnya tingkah laku memiliki pola (lawful) sehingga dapat dipelajari dan diprediksi; kedua, bahwa tingkahlaku dimunculkan oleh lingkungan (prinsip determinisme), bukan oleh kehendak diri (free-will). Penelitian-penelitian kognitif menunjukkan bahwa tingkahlaku dimunculkan bukan oleh lingkungan, tapi oleh interaksi sel-sel saraf (neural determinisme). Menemukan pola tersebut dapat menggunakan antara lain metode introspeksi dan eksperimen (yang dilakukan oleh Behaviorist).

Secara khusus, Behaviorist meneliti perubahan tingkahlaku akibat pengalaman (learning) --teori yang dikembangkan dari batasan ini disebut sebagai psikologi belajar. Psikologi belajar menunjukkan bahwa tingkahlaku individu mungkin berubah setelah menemukan hubungan antara dua atau lebih kejadian --disebut associative learning. Pavlov menemukan bahwa tingkahlaku dapat berubah setelah individu menemukan asosiasi antara dua stimulus (Dimitri, anjing Pavlov, yang tadinya tidak meliur ketika mendengar bel, menjadi meliur ketika mendengar bel karena secara konsisten bunyi bel muncul bersamaan dengan makanan) --disebut classical conditioning. Skinner, menemukan bahwa tingkahlaku laku individu dapat berubah sesuai dengan stimulus yang mengikutinya (bila stimulusnya menyenangkan, frekuensi tingkahlaku meningkat; bila tidak menyenangkan, frekuensi berkurang).

Learning terjadi dalam 3 tahap: acquisition, storage, retrieval. Beberapa hal --seperti motivasi, sensasi, habituasi, adaptasi sensoris, karakter fisiologis, fatigue, state-dependent learning-- mungkin terkandung dalam sebuah perubahan tingkahlaku sehingga tidak semua perubahan tersebut bisa disebut sebagai hasil learning. Tingkahlaku yang bukan hasil belajar misalnya: reflex, insting, imprinting.